Flashback Part 1

Posted in: Diariku |

Wah sudah lama tidak posting, banyak sekali pengalaman dan cerita yang terlewatkan, karena saya sibuk dan tidak berada di Malang. Kalau sudah begini, sepertinya harus flashback, semoga saja aku masih ingat -karena saya orangnya pelupa sekali. Hmm…saya mulai pada pengalaman sebulan yang lalu.

Exp 1 – Graduation day ~ 17 November 2007

Pagi-pagi saya sudah bangun, karena hari ini adalah hari dimana saya akan dinyatakan lulus dari universitas yang selama ini menjadi tempat kuliah saya, yaitu Universitas Brawijaya. Sebenarnya persiapan untuk hari ini bisa dikatakan kurang. Saya belum menyiapkan kemeja, celana panjang, dasi, dan sebagainya. Alhasil, saya harus repot di pagi hari untuk menyiapkan semuanya. Yah, untung saja waktu tidak begitu cepat berlalu -walaupun mepet hehehe-,dan akhirnya setelah berpakaian lengkap serta mengenakan toga saya pun berangkat naik motor ke gedung wisuda dihelat, di Samantha Krida Universitas Brawijaya. Cukup malu juga naik motor tapi mengenakan seluruh atribut kelulusan. Phew…tapi apa boleh dikata, daripada naik mobil tapi disana macet, jadi sebaiknya jaga-jaga saja.

Sesampainya di Sasana Krida, ternyata telah banyak calon wisudawan-wisudawati yang berdiri menunggu pintu gedung dibuka. Untung saja begitu sampai saya menemui teman saya Budianto, kemudian juga ada Teguh. Saya sudah khawatir sebelumnya tidak ada teman ngobrol, tapi akhirnya kekhawatiran saya sirna. Disela-sela kami mengobrol, ada teman cewek ketika SMA saya datang -saya lupa namanya, dan tidak dapat menemukan album reuni SMA saya- . Dia tidak mengenakan toga, saya heran, ternyata setelah saya tanya malah papanya lah yang menjadi wisudawan (entah itu S2 atau S3, maaf saya lupa ). Kita pun mengobrol panjang lebar, maklum sudah lama tidak pernah bertemu dengan teman SMA saya. Setelah lama kira-kira 15 menit atau mungkin lebih akhirnya dia kembali, karena ada urusan dengan papanya.

Akhirnya pada pukul 7 (setelah saya menunggu kira-kira hampir satu jam sejak datang) akhirnya pintu gedung pun dibuka, dan rombongan wisudawan-wisudawati pun berdoyong-doyong masuk ke dalam gedung untuk menempati tempat duduknya yang telah disiapkan. Saya dan teman-teman pun masuk dan mencari tempat duduk. Sayang sekali, saya tidak dapat berkumpul dengan teman-teman saya. Saya berada di barisan tengah, sedangkan teman-teman saya satu program studi Ilmu Komputer berada kira-kira 5-6 baris di belakang. Otomatis saya tidak ada teman bicara hingga acara wisuda berakhir. Menyebalkan dan membosankan memang.

Acara pun dibuka pada pukul 8, dengan sambutan dan sebagainya -yang tentu saja saya tidak begitu memperhatikan hehehe – Dengan bosannya saya harus menunggu satu persatu wisudawan. Dari kira-kira 1000an wisudawan, fakultas MIPA termasuk yang dipanggil di akhir-akhir. Pemanggilan diawali dari lajur kiri (kalau tidak salah fakultas Ekonomi) hingga ke kanan (fakultas Bahasa & Sastra dan FTP). Yang lucunya ada fakultas (yang tidak perlu saya beritahukan) dengan wisudawan paling sedikit yaitu 3 orang, dan ketika diumumkan, sontak seluruh wisudawan gemuruh dengan tepuk tangannya. Saya pun tertawa kecil disela-sela tepuk tangan tersebut.

Giliran wisudawan MIPA pun akhirnya dipanggil, saat itu waktu menunjukkan pukul 11an -penantian yang panjang memang-. Yang pertama-tama diumumkan adalah wisudawan cumlaude, dan saat itu saya baru sadar kenapa tempat duduk saya berbeda dengan teman-teman yang lain karena saya termasuk yang dipanggil pertama-tama. Ada kira-kira 9 orang wisudawan cumlaude saat itu. Akhirnya saya pun maju untuk menerima ijazah dan kembali ke tempat duduk. Hmm… hanya untuk menerima ijazah saya harus menunggu lama seperti ini dengan birokrasi dan ritual yang ribet segala macam dengan tetek bengeknya. Phew… finally, itu saja yang ada dalam pikiran saya, ingin rasanya cepat-cepat pulang. Tapi sayangnya itu tidak mungkin karena setelah acara wisuda di tingkat Universitas ternyata masih ada lagi di tingkat Fakultas. Whatt??…akhirnya saya, kakak, dan bunda saya pergi ke fakultas duluan, tidak menunggu teman-teman yang lain, karena panas sekali.

Sesampainya di fakultas, masih kosong tidak ada siapa-siapa. Disitu saya bertemu dengan teman saya, Hendarmawan yang lebih sering dipanggil dengan nama Solo. Dia seseorang yang hebat menurut saya, banyak sekali penghargaan di tingkat nasional yang telah dia raih, dan tidak tanggung-tanggung, selalu menjadi yang terbaik. Salut!!!

Awalnya saya tidak ingin duduk di depan dan ingin duduk di barisan belakang saja, namun hal itu tidak dimungkinkan. Kenapa? Ternyata di tempat duduk, sudah ditetapkan nama untuk wisudawan cumlaude. Oh no!!! Apa boleh buat, saya harus menempati tempat duduk di barisan depan.

Wisuda di fakultas diawali dengan sambutan-sambutan, pengumuman yang lain-lain. Dan akhirnya pengumuman mahasiswa berprestasi, cumlauder, dan mahasiswa tercepat -kurang satu, yaitu mahasiswa terlama hehehe-. Kami pun akhirnya maju -dan saya serasa terpaksa-. Dari seluruh wisudawan, kata teman saya, saya yang paling tinggi di barisan tengah, dan dengan sepatu yang paling beda. Saya tidak memakai sepatu vantouvel, tapi sepatu kets hitam. Hahaha… Alasannya sebenarnya karena saya lebih suka sepatu kets, dan karena memang tidak punya satu pun sepatu vantouvel. Di keluarga saya, kaki saya yang ukurannya paling beda, jadi saya tidak bisa meminjam milik kakak atau ayah. Akhirnya acara wisuda pun selesai, setelah beberapa sesi foto oleh fakultas akhirnya saya pun sekeluarga memutuskan utuk pulang -sayangnya saya tidak mempunyai foto bersama teman-teman saya, saya menyesalkan hal itu, andai saya saat itu tidak buru-buru foto-. Sebelum pulang, saya sekeluarga, pamitan dulu ke dekan, pembantu dekan, dan lainnya sayangnya saya tidak sempat berpamitan dengan teman-teman karena tidak bertemu lagi karena telah berpencar. Sedih….

Di rumah, saya akhirnya bisa bernafas lega, lulus juga akhirnya. Dulu sekeluarga tidak begitu yakin saya bisa lulus sesuai waktunya. Ketika skripsi pun Bunda selalu saja menyuruh cepat-cepat mengerjakan agar bisa cepat lulus. Akhirnya dengan dorongan itulah saya mengebut mengejar waktu hingga setiap hari saya mengerjakan skripsi dan beberapa proyek lainnya hingga pagi hari pukul 4-5, baru setelah itu saya tidur beberapa jam.

Untuk sekarang saya bisa bernafas lega tapi juga sedih, saya punya kesibukan dengan bekerja -yang tidak disangka-sangka sebelum kelulusan-, sedih karena tidak lagi menyandang status mahasiswa lagi. Hmmm…merasa tua hehehe, tapi sekarang harus struggle. Sore kara, life is just begun… Mirai wa kono ryoute ni aru no….Ganbatte ne, minna san!!!




Speak Up!

Leave your own comment




 

Share

Subscribe Feed

Email

Facebook

Twitter

Delicious

Digg

StumbleUpon

Google Buzz

Deviantart